Dalam era digital yang semakin canggih, pengembangan aplikasi telah menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia teknologi. Namun, mengembangkan aplikasi yang kompleks dan beragam dapat menjadi tantangan yang signifikan. Oleh karena itu, perlu adanya teknologi yang dapat mempermudah proses pengembangan aplikasi. Salah satu teknologi yang sangat populer dan efektif dalam hal ini adalah Docker. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu Docker, cara kerjanya, dan fungsinya dalam pengembangan aplikasi.
Apa Itu Docker?
Docker adalah sebuah layanan yang menyediakan kemampuan untuk mengemas dan menjalankan sebuah aplikasi dalam sebuah lingkungan terisolasi yang disebut dengan container. Dengan adanya isolasi dan keamanan yang memadai, Docker memungkinkan pengguna untuk menjalankan banyak container di waktu yang bersamaan pada host tertentu. Docker diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Solomon Hykes pada acara PyCon dan secara resmi diluncurkan pada tahun 2014[5].
Cara Kerja Docker
Cara kerja Docker adalah dengan menciptakan sebuah ruang isolasi untuk meluncurkan aplikasi atau layanan. Ruang isolasi ini disebut Container, seperti ‘wadah’ yang akan menampung suatu benda agar tidak tumpah ke area lain. Setiap container memiliki semua yang dibutuhkan aplikasi, hanya dengan sedikit atau bahkan tanpa input dari user. Hal ini membuat Docker sangat portabel dan dapat dijalankan di berbagai perangkat tanpa perlu adanya perubahan yang signifikan[1][6].
Kelebihan Docker
Docker memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya sangat populer di kalangan developer. Berikut adalah beberapa kelebihan utama Docker:
- Portabilitas: Daya tarik utama Docker adalah portabilitasnya. Docker memungkinkan user membuat atau menginstal aplikasi kompleks di perangkat, dan aplikasi tersebut dijamin bisa berjalan. Hal ini karena setiap container memiliki semua yang dibutuhkan aplikasi, sehingga tidak perlu adanya konfigurasi yang rumit[1].
- Automasi: Dengan bantuan cron job dan Docker container, user bisa mengotomatiskan pekerjaan dengan mudah. Automasi membantu developer menghindari tugas yang membosankan dan repetitif, serta menghemat waktu[1].
- Komunitas: Docker memiliki channel Slack khusus, forum komunitas, dan ribuan kontributor di website developer seperti StackOverflow. Terlebih lagi, ada lebih dari 9 juta image container yang dihosting di Docker Hub. Hal ini membuat penggunaan Docker semakin mudah dan efektif[1].
Kekurangan Docker
Meskipun Docker memiliki banyak manfaat, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
- Kecepatan: Meskipun akan lebih cepat untuk menjalankan aplikasi melalui Docker container daripada di VM, Docker masih lebih lambat dibandingkan dengan menjalankan aplikasi secara native pada server fisik[1].
- Kemudahan penggunaan: Docker tidak dimaksudkan untuk menjalankan aplikasi yang memerlukan Graphical User Interface (GUI). Artinya, user harus familiar dengan baris perintah/command line, dan melakukan semua tindakan di sana. Alur belajar yang rumit, keterbatasan OS tertentu, dan frekuensi update yang lumayan menjadikannya sulit untuk dipahami[1].
- Keamanan: Docker berjalan pada sistem operasi host, yang berarti software berbahaya apa pun yang bersembunyi di balik containernya bisa sampai ke mesin host. Oleh karena itu, penggunaan Docker harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keamanan[1].
Fungsi Docker
Docker memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi. Berikut adalah enam di antaranya:
- Mempermudah Pengembangan: Docker mempermudah proses pengembangan aplikasi dengan memungkinkan pengguna untuk menguji aplikasi di berbagai perangkat tanpa perlu adanya perubahan yang signifikan[3].
- Menghemat Resource Server: Docker container memiliki ukuran yang kecil, sehingga menghemat resource server dan memungkinkan lebih banyak aplikasi dijalankan dalam satu mesin server fisik[3].
- Mengotomatiskan Pekerjaan: Dengan bantuan cron job atau automation lain dan Docker container, pengguna bisa mengotomatiskan pekerjaan yang repetitif dan membosankan, sehingga menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi[1].
- Menggunakan Docker Hub: Docker Hub adalah registry yang berisikan kumpulan dari image-image. Dengan menggunakan Docker Hub, pengguna dapat mengumpulkan image dan membagikannya dengan mudah[5].
- Menggunakan Docker Compose: Docker Compose adalah salah satu fitur unggulan yang berfungsi untuk menjalankan beberapa container atau biasa disebut multi-container. Hal ini dapat menghemat banyak waktu dan memudahkan penggunaan[5].
- Menggunakan pada Berbagai Sistem Operasi: Docker dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti Mac, Linux, dan Windows. Hal ini membuatnya sangat fleksibel dan mudah digunakan[5].
Kapan Menggunakan Docker
Docker dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti:
- Membangun dan Menskalakan Arsitektur Aplikasi Terdistribusi: Docker mempermudah pembuatan dan menjalankan arsitektur layanan mikro terdistribusi. Hal ini membuatnya sangat efektif dalam pengembangan aplikasi yang kompleks[4].
- Menghemat Waktu dan Mengotomatiskan Pekerjaan: Dengan menggunakan Docker, pengguna dapat menghemat waktu dan mengotomatiskan pekerjaan yang repetitif. Hal ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia[1].
- Menggunakan pada Berbagai Perangkat: Docker sangat portabel dan dapat dijalankan di berbagai perangkat tanpa perlu adanya perubahan yang signifikan. Hal ini membuatnya sangat fleksibel dan mudah digunakan[1].
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, Docker adalah teknologi yang sangat efektif dalam pengembangan aplikasi. Dengan cara kerjanya yang memungkinkan pengguna untuk mengemas dan menjalankan aplikasi dalam sebuah lingkungan terisolasi, Docker mempermudah proses pengembangan aplikasi dan meningkatkan efisiensi. Meskipun ada beberapa kekurangan, seperti kecepatan dan kemudahan penggunaan, Docker tetap menjadi pilihan yang sangat populer di kalangan developer. Oleh karena itu, penggunaan Docker harus dipertimbangkan dalam setiap proyek pengembangan aplikasi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
Dengan demikian, kita telah membahas tentang apa itu Docker, cara kerjanya, dan fungsinya dalam pengembangan aplikasi. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengembang aplikasi dan membuat mereka lebih paham tentang teknologi Docker.
Citations:
[1] https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-docker
[2] https://journal.trunojoyo.ac.id/simantec/article/view/1384
[3] https://www.niagahoster.co.id/blog/docker-tutorial/
[4] https://aws.amazon.com/id/docker/
[5] https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-docker/
[6] https://it.telkomuniversity.ac.id/docker-adalah-pengertian-cara-kerja-dan-empat-komponen-utama/
[7] https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-informatika/article/download/20789/19062
[8] https://www.freelancer.co.id/job-search/docker-machine-learning-pipeline/